Kue Dadar Gulung Polkadot Khas Bojonegoro Rasanya Mak Nyus

Desa, News229 Dilihat

Bojonegoro,Terasbojonegoro.com – Inspirasi bisa datang dari mana saja. Seperti Anni Sukmawati, perempuan asal Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro mengkreasikan tren busana motif polkadot dengn kue dadar gulung. Yakni kue dadar gulung warna warni seperti motif polkadot.

Berbekal pengetahuannya akan tren busana polkadot pada masanya dan tutorial memasak dari Youtube, Anni belajar membuat dadar gulung polkadot secara otodidak. Dadar gulungnya mengkreasikan berbagai macam warna dan dapat dipesan sesuai permintaan. Warna-warni dadar gulung membuat Anni tak pernah sepi peminat. Setiap hari dia selalu membuat stok dadar gulung polkadot dan selalu habis terjual.

Kuliner yang kemudian dikenal dengan dadar gulung polkadot milik Anni ini sudah tersebar di 20 titik waralaba Indomart di Kabupaten Bojonegoro.

Anni dulu tidak memiliki ketertarikan dalam bidang kuliner. Namun, kegemaran ibu mertua bikin kue akhirnya menular padanya. Sekarang Anni sudah memiliki produk sendiri dengan nama Imoet Argha.

“Tahun 2019 ikut seleksi jajan tradisional di Indomart. Alhamdulillah lolos seleksi karena dadar gulung polkadot itu unik, warna-warni dan menggugah selera,” ucap perempuan kelahiran 1988 itu.

Ia sudah merintis usaha kue basah maupun kue kering sejak 2014. Walau perempuan berkerudung itu dulu tak memiliki hobi membuat kue, berkat dekat dengan mertua dan bertemu teman-teman IKM Bojonegoro, bisnis kuenya hingga kini tak pernah sepi peminat. Bahkan, masa pandemi usahanya tetap berjalan.

“Waktu masa Covid-19 ini juga masih banyak pesanan. Terutama bulan puasa karena bagi-bagi takjil masih berjalan. Kalau dadar polkadot itu kue yang paling unik. Kalau pewarna makanannya saya pakai pewarna khusus makanan. Jadi aman dikonsumsi,” terangnya.

Kini Anni sudah memiliki sekitar 50 produk kue basah maupun kue kering. Omzet untuk dadar gulung polkadot saja mencapai sekitar Rp 12 juta. Sementara omzet untuk jenis kue lainnya Anni mengaku sudah tak terhitung lagi.(ek/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *