Surabaya,Terasbojonegoro.com – KONI Jawa Timur (Jatim) menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerporv) 2024 di Hotel Harris Surabaya, Senin (29/4/2024). Rakerporv yang diikuti 38 KONI Kabupaten/Kota se Jatim itu dibuka oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono.
Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil, menjelaskan, rakerporv yang digelar kali ini membahas banyak hal. Pertama, mengevaluasi kegiatan-kegiatan pengprov cabang olahraga (cabor) dan seluruh kabupaten/kota selama 2023. Kedua, merencanakan dan melakukan aktivitas di 2024.
“Tapi, karena kali ini berdekatan dengan PON XXI 2024 di Aceh-Sumut, maka kita putuskan tentang apa yang menjadi ikhtiar bagi kita untuk Jatim,” ucapnya kepada wartawan usai pembukaan Rakerprov.
Yang ketiga, menurutnya, KONI Jatim meminta Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, untuk menjadi Komandan kontingen PON Jatim pada PON XXI Aceh-Sumut 2024.
“Berikutnya membahas persiapan Porprov IX Jatim 2025. Kita ingin diskusi kecil dengan masing-masing kab/kota yang menjadi tuan rumah. Yaitu, kab Malang, kota Malang dan kota Batu,” imbuhnya
Selain itu, dalam Rakerprov juga mengesahkan empat cabor baru untuk menjadi anggota KONI. Empat cabor baru itu, Modern Pentathlon Indonesia (MPI), Kabaddi, Pickleball dan Ice Skating.
“Pengesahan empat cabor baru itu akan kita lakukan di rakerprov hari ini,” tuturnya.
Mengenai keterlibatan Perangkat Daerah (PD) dalam persiapan cabor menghadapi PON 2024, Nabil mengaku menjadi penting untuk mendampingi atlet selama puslatda dan pelaksanaan PON. Agar mereka ikut menjadi bagian dari Jatim dalam konteks prestasi olahraga.
“Kita akan koordinasi terus dengan PD untuk melakukan koordinasi. Bersyukur pak Pj gubernur mendukung langkah ini. Dan, SKnya akan ditandatangani tentang pembagian dan pendampingan masing-masing PD ke cabor,” terangnya.
lanjutnya Bisa jadi ada satu PD mendampingi satu cabor, atau dua PD mendampingi satu cabor. Tergantung kebutuhan cabor, rekam jejak prestasi cabor dan target cabornya.
“Kita mengusulkan, akan direvisi oleh pak Pj gubernur dan diputuskan,” katanya.
Apakah PD tersebut juga akan menangani masalah non teknis, Nabil menegaskan tidak akan mengurusi non teknis. Sebab, masalah non teknis, seperti bonus sudah menjadi tanggung jawab KONI Jatim.
“Tugas mereka hanya mendampingi atlet latihan dan pelaksanaan PON saja. Kita tidak mengalokasikan permintaan anggaran ke PD dalam mendampingi atlet. PD sendiri yang mengetahui keperluan atlet selama latihan,” ungkapnya.
Sementara itu, menanggapi permintaan KONI Jatim agar menjadi komandan kontingen PON Jatim, Pj Gubernur Adhy mengaku siap dan bersedia memimpin kontingen PON Jatim.
“Jika kami menjadi pimpinan rombongan, bisa bermanfaat banyak hal yang bisa membawa Jatim lebih maju lagi. Target Jatim meraih juara umum,” tegasnya.
Adhy juga akan membuat SK khusus bagi kepala dinas untuk mendampingi atlet sesuai kapasitas dan pengalaman mereka masing-masing dalam dunia olahraga.
“Kali ini kita akan pantau semua OPD yang ditunjuk menjadi pendamping, ikut pada proses seleksi dan latihan,” bebernya.
Secara khusus, Adhy menyatakan dukungan terhadap atlet-atlet KONI Jatim. Termasuk dalam upaya meningkatkan fasilitas. Targetnya hanya satu, dampaknya prestasi olahraga Jatim meningkat, patriot olahraga Jatim menjadi sejahtera.
“Ini adalah momentum untuk kita menyatukan bagaimana program olahraga di Jatim bisa bersinergi dengan baik, melalui rapat kerja yang membahas event olahraga yang sudah berjalan maupun isu strategis dan persiapan PON Aceh-Sumut dan Olimpiade Paris,” pungkasnya. (red/ek).