Karawitan SMK Negeri Kasiman, Dari SMK untuk Warga

News331 Dilihat

Bojonegoro,Terasbojonegoro.com – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat mengedepankan aspek penajaman skill siswa untuk persiapan dunia kerja. Selebihnya, juga banyak SMK yang memberi bekal keterampilan pada siswa untuk hidup di masyarakat. Seperti halnya yang dilakukan oleh SMK Negeri Kasiman ini misalnya.

Selain mengasah skill kejuruan, SMK yang berada di Bojonegoro barat ini menghadirkan sesuatu yang baru dalam pembelajaran siswa. Tepatnya pada awal Januari, sejumlah siswa tengah fokus berlatih seni karawitan.

Seni karawitan ini hadir menghiasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka, yang mana menjadi program pembelajaran lintas disiplim ilmu yang mengangkat isu sosial lewat kesenian.

Kepala SMK Negeri Kasiman Edy Suroto menuturkan, bahwa sebenarnya karawitan di SMK Negeri 1 Kasiman memiliki paket sekaligus yakni lengkap dengan sound sistem dan panggung. Kedepan, paket entertainment tersebut juga digunakan sebagai promosi sekolah.

“Baru mulai semester ini bulan januari 2024 Mas. Bukan hanya sekedar P5, tapi kedepan lebih pada pengabdian kepada masyarakat, yang mana SMK menyiapkan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar Kasiman,” tutur Edy Suroto saat dijumpai terasbojonwgoro.com beberapa waktu lalu usai pentas Karawitan SMK Negeri Kasiman.

Kepala Sekolah yang dikenal tegas nan ramah itu begitu mencermati keadaan lingkungan sekitar sekolah. Yang mana warga masyarakat Kasiman identik suka dengan kleningan Jawa.

“Kami sedikit banyak mempersiapkan anak anak untuk kesana (Karawitan). Memang mulai sudah tertinggal, sekolah lain sudah mulai melupakan itu. Tapi kami bangkitakan,” jelasnya.

Dari semua itu, Kepala SMK Negeri Kasiman berpesan kepada segenap siswa yang tergabung dalam proses Karawitan untuk terus semangat berlatih. Dari generasi ke generasi terus bersambung dan jangan sampai putus.

“Kalaupun sudah lulus, bersambung lagi untuk melatih adik-adiknya sampai kapanpun. Dan ini yang jadi identitas sekolah,” tukas Edy Suroto.

Sementara itu Pelatih Karawitan SMK Negeri Kasiman Alang Hergiansyah mengungkapkan, awalnya cukup sulit mendidik siswa yang belum mengenal Karawitan. Siswa hanya tahu dasar alat musik diatonis atau solmisasi saja, tapi nada pentatonis masih minim.

Diakui Alang, wilayah Bojonegoro barat seperti Kecamatan Kasiman hingga area Cepu-Blora, masih minim guru maupun pengajar seni Karawitan. Hal ini sudah barang tentu menjadikan kemampuan anak untuk belajar karawitan kurang.

“Awalnya ya sulit mendidik anak supaya bisa karawitan untuk pentas. Dari nol, kita latihan intens setiap hari untuk target pentas,” kata Alang, pelatih Karawitan yang juga alumni SMK Negeri Kasiman.

Pemuda yang kini tengah menempuh study tingkat akhir di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta jurusan Karawitan tersebut sadar betul, supaya seni Karawitan tidak hilang ditelan zaman yang modern dan terus berkembang maka diperlukan uri-uri budaya lewat pelestarian seni sejak di bangku sekolah.

“Apalagi Gamelan Jawa sudah diakui Unesco dan dunia sebagai peninggalan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), jadi harus kita pertahankan. Prinsip itu yang kami pegang di Karawitan SMK Negeri Kasiman,” pungkas Alang.

Adapun personil Karawitan SMK Negeri Kasiman berjumlah 14 orang. Diantaranya
1 orang penabuh Gong, ricikan balungan yang terdiri dari sharon, demung, peking 5 orang, 2 orang penabuh Bonang, 1 orang bagian Kenong, penabuh Kendang dan Gambang, 1 orang pemukul Slenthem, 2 Sinden dan 1 Penggerong.(red/wit).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *