Bojonegoro,Terasbojonegoro.com – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus menunjukkan komitmennya dalam menurunkan tingkat kemiskinan. Salah satu langkah strategis yang diterapkan adalah melalui Program Santunan Duka yang telah berhasil mencapai prestasi positif.
Dalam upaya mengentaskan beban keluarga miskin, Pemkab Bojonegoro mengumumkan bahwa kuota Program Santunan Duka tahun ini mencapai 11 ribu pemohon. Tidak hanya itu, nominal santunan juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai Rp 3 juta, meningkat dari Rp 2,5 juta pada tahun 2022.
Kepala Desa/Kecamatan Purwosari, Umi Zumrothin, menyampaikan bahwa santunan tersebut memberikan manfaat besar bagi masyarakat yang tengah berduka. Dalam konteks desa, bantuan tersebut dapat meringankan beban keluarga yang sedang mempersiapkan berbagai kebutuhan pemakaman, termasuk tahlilan 40 hari atau 100 hari.
“Santunan ini sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat yang sedang berduka. Terlebih yang ada di desa karena dengan bantuan tersebut bisa meringankan beban atau kebutuhan pemakaman keluarga yang berduka,” terang Umi.
Sistem pengiriman santunan yang langsung ke rekening keluarga atau ahli waris juga diapresiasi karena mempercepat akses penerimaan bantuan. Kabag Kesejahteraan Rakyat Pemkab Bojonegoro, Sahlan, menjelaskan bahwa program ini telah berjalan hampir lima tahun dengan tujuan utama mengurangi beban keluarga miskin saat kehilangan anggota keluarga, terutama untuk keperluan pemakaman.
“Santunan duka ini sudah berjalan hampir lima tahun ketika dipimpin Bupati Anna Mu’awanah. Tujuannya untuk mengurangi beban keluarga miskin ketika ada salah satu anggota yang meninggal, khususnya untuk keperluan pemakaman,” tutur Sahlan.
Masyarakat di Bojonegoro diimbau untuk mengajukan santunan duka, dengan proses yang mudah dan didukung oleh petugas yang siap membantu pemohon. Program ini tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan warganya dalam situasi sulit seperti berduka.(red/ek).
