Cerita Penerima Beasiswa RPL Desa dari Pemkab Bojonegoro

News351 Dilihat

Bojonegoro,Terasbojonegoro.com – Banyak kisah mengiringi setiap perjuangan. Salah satunya perjuangan menyelesaikan studi S-1 bagi para penerima beasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dari Pemkab Bojonegoro. Mereka harus bekerja keras untuk bisa meraih prestasi yang gemilang.

Salah satunya dialami Agus Uomo, Kepala Desa Bakulan, Kecamatan Temayang. Agus sebelumnya tak berpikir akan melanjutkan studi. Saat ngobrol santai dengan tim publikasi Pemkab, Agus mengaku mendapat wawasan baru.

Pemuda asli Bakulan tersebut mengaku jadi saksi perubahan bagi dirinya dan para mahasiswa lainnya. Ia membenarkan bahwa pendekatan komunikasi bottom-up atau dari bawah, membuat pemerintah pusat tahu permasalahan di tingkat desa dengan apa nyatanya. Seperti halnya persoalan pendidikan untuk membangun SDM desa yang kini sedang dilakoninya.

Agus Utomo ialah salah satu dari ribuan penerima beasiswa program RPL Desa jenjang sarjana. Katanya, supaya lulus tepat waktu, mereka saling support bersama lima orang pegiat desa lainnya sesama penerima beasiswa. Sebab, beasiswa RPL Desa S1 belum semua orang berkesempatan merasakannya.

“Sebenarnya ada yang pernah sampai mau mundur, tapi kita sama-sama saling menyemangati. Karena kesempatan ini tidak terulang kembali,” ucapnya.

Ada enam orang dari unsur pegiat desa yang telah wisuda pada program S1 RPL Desa. Enam orang tersebut di antaranya ketua BUM Desa, Sekretaris Desa, BPD, dua orang perangkat desa, serta kepala desa.

Agus menuturkan sebagai lulusan S1 RPL Desa yang merupakan program Pemkab Bojonegoro; dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, ia mengucapakan terima kasih karena ilmu yang didapat berguna bagi pembangunan desa.

“Alhamdulillah selama berkuliah mendapatkan banyak ilmu dalam mengelola desa. Kami diberikan pemahaman serta diberi perkuliahan yang nyaman. Walaupun secara daring tapi manfaat yang kami terima sangat luar biasa. Ilmu yang kami terima dari perkuliahan bisa kami representasikan dan aplikasikan di desa,” imbuhnya.

Ia berharap Pemkab Bojonegoro memberi kesempatan kepada lulusan S1 program RPL untuk menimba ilmu ke jenjang lebih tinggi, yakni S2. Namun, terpenting, program S1 RPL Desa bisa diadakan kembali di Kabupaten Bojonegoro agar teman-teman pegiat desa bisa mengikuti jejak mereka ke depan.

“Terima kasih Pemkab Bojonegoro,” tandasnya,(red/ek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *