Mahasiswa FKG Unair Raih Pendanaan PKM Manfaatkan Kopi Robusta Kurangi peradangan Dan Membunuh Bakteri Porphyromonas Gingivalis

Kesehatan281 Dilihat

Surabaya,Terasbojonegoro.com – Empat mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG Unair) Surabaya, raih pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) oleh Kemdikbud Ristek. Mereka adalah Muhammad Dani Anko Putra, Putri Namira Zahrani, Sherly Giovani, dan Fahmida Amira Hapsari.

Bersama Ratri Maya Sitalaksmi drg M Kes Phd SpPros(K), mereka mencetuskan gagasan atas permasalahan peri-implantitis dengan pemanfaat gel biji robusta (coffea canephora). “Gagasan ini kami cetuskan berdasarkan prevalensi peri-implantitis di Indonesia yang cukup tinggi,” tutur Dani selaku ketua tim, di Surabaya, Senin (4/9/2023).

Peri-implantitis adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri Porphyromonas gingivalis pada jaringan sekitar implan gigi. Peri-implantitis membutuhkan penanganan khusus untuk menghindari adanya keparahan hingga risiko pencabutan.

Dani menjelaskan, sebagai mahasiswa kedokteran gigi, ia terdorong untuk menciptakan sebuah inovasi atas permasalahan peri-implantitis. Ia dan tim memanfaatkan kandungan kafein pada kopi robusta untuk mengurangi peradangan dan membunuh bakteri Porphyromonas gingivalis.

“Selain itu, masih banyak kandungan pada kopi robusta yang dapat menangani atas peri-implantitis. Inovasi ini juga dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dan beralih kepada bahan alami untuk mengatasi permasalahan tersebut,” ucap mahasiswa kedokteran gigi itu.

Dani menjelaskan, bahwa lolosnya tim pada pendanaan PKM kali, ini merupakan hal yang tak mudah. Ia harus mempersiapkan gagasannya dengan rentang waktu yang cukup singkat. Ia juga harus melakukan pemahaman dan penelitian lebih lanjut agar inovasinya berhasil.

Dani menambahkan, proses penelitian inovasinya pada kopi robusta yang memakan waktu yang cukup lama. Perombakan rencana dan waktu tak dapat dipungkiri oleh Dani dan tim. Ia juga harus melakukan penelitian pengolahan kopi robusta agar dapat efektif menangani peri-implantitis.

Namun, tantangan yang mereka alami dapat teratasi dengan baik. Baginya, kekompakkan tim dan dukungan dosen pembimbing menjadi salah satu faktor keberhasilannya dalam raih pendanaan PKM.

“Saya dan tim sangat bersyukur berada di tahap ini, pencapaian ini akan saya jadikan untuk pembakar semangat untuk tahapan selanjutnya,” imbuhnya.

Dani mengatakan, ia dan timnya tengah mempersiapkan tim dalam menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Sebagai mahasiswa kedokteran gigi, ia berharap bahwa inovasi nya dapat membawa kebermanfaatan yang positif pada masyarakat.

“Kami berharap dalam tahap selanjutnya, dipermudahkan dalam publikasi. Tentunya, inovasi ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan peri-implantitis di Indonesia,” pungkasnya.(red/ek).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *