Plt Bupati Abdul Rouf Resmi Buka Lamongan Museum Expo 2024

Pemerintahan656 Dilihat

Lamongan, Terasbojonegoro.com – Lamongan Museum Expo 2024 resmi dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lamongan Abdul Rouf, Senin (28/10/2024) bertempat di Sport Center.

Kegiatan yang akan berlangsung tiga hari kedepan (28-30 Oktober 2024 ) ini memiliki tujuan utama, yakni meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian warisan budaya dan untuk menarik minat wisatawan.

Mengingat peradaban Jawa Timur kaya akan warisan yang berharga, dari seni, arsitektur hingga teadisi yang masih hidup hingga saat ini.

Begitupun dengan Kabupaten Lamongan yang memiliki budaya beragam, baik peninggalan Cagar Budayanya, kesenian juga tradisinya yang begitu beraneka.

“Melalui Expo ini, kita akan menelusuri jejak kejayaan dimasa sebelunya. Mengajak generasi muda untuk menyelami akar budaya yang ada, dan mendorong mereka untuk melestarikannya. Kabupaten Lamongan memiliki budaya yang begitu luar biasa, baik peninggalan Cagar Budayanya, kesenian juga tradisinya yang begitu beraneka,” ucap Rouf.

Rouf berharap, melalui event ini dapat memberikan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat akan pentingnya pelestarian jejak sejarah sebagai jati diri bangsa.

“Dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai Lembaga sangatlah penting untuk kesuksesan Event ini. Semoga upaya kita bersama dapat menjadi jendela bagi masyarakat untuk lebih mengenal dan menghargai kekayaan budaya yang kita miliki,” jelas Rouf.

Tidak hanya menampilkan ragam warisan dari Kota Soto. Disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan Siti Rubikah bahwa expo ini akan menampilkan 9 museum dan 1 komunitas kepurbakalaan di Jawa Timur.

Diantaranya ada Museum Sunan Drajat Lamongan, Museum Rajekwesi Bojonegoro, Indonesian Islamic Art Museum, Museum Daerah Kabupaten Lumajang, Museum Islam Kh. Hasyim Asy’ari Jombang, Perpustakaan Proklamator Bung Karno Blitar, Dinas Perpustakaan Kota Makasar, Museum Pusat TNI Angkatan Laut Jalasveva Jayamahe, dan Museum Probolinggo, serta Komunitas Garbhabudaya.(Red/Her).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *