Madiun,Terasbojonegoro.com – Dalam upaya untuk memastikan pengelolaan sampah yang efektif, Penjabat (PJ) Bupati Madiun, Ir. H. Tontro Pahlawanto, melakukan monitoring Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di tingkat Desa pada Jum’at sore (19/04/2024).
Tindakan monitoring ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh sampah dari rumah tangga dapat tertampung dengan baik di TPS. Hal ini dilakukan menyusul adanya beberapa keluhan terkait ketidaktertiban dalam pembuangan sampah di pinggir jalan, serta keadaan overload di beberapa lokasi TPS.
Pj Bupati Tontro, didampingi oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Dan Keuangan Puji Rahmawati, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Muhamad Zahrowi, mengunjungi beberapa TPS di Kabupaten Madiun Bagian Utara. Rute perjalanan dimulai dari TPS Ngampel Kecamatan Mejayan, dilanjutkan ke TPS Desa Sugihwaras Kecamatan Saradan, TPS Klitik Kecamatan Wonoasri, dan terakhir TPS Kelurahan Nglames Kecamatan Madiun.
Hasil pemantauan oleh Pj Bupati menunjukkan bahwa rata-rata kondisi TPS di Desa sudah layak. Namun, Pemerintah tetap berkomitmen untuk meningkatkan pengelolaan TPS dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Pj Bupati juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah yang baik.
” Upaya pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri, peran masyarakat sangat penting,” tutur Tontro.
Ia menambahkan bahwa masyarakat perlu menyadari pentingnya pemilahan sampah agar proses pengelolaan dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi lebih mudah, dengan organik yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dan plastik untuk keperluan lainnya.
sementata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun, Zahrowi, juga menyoroti pentingnya pengembangan TPS dengan pola 3R.
“Kita tidak hanya sekadar mengumpulkan sampah untuk dibuang ke TPA, melainkan dengan proses pilah sampah di setiap TPS,” tandasnya.
Zahrowi juga mengumumkan rencana sosialisasi massal di 15 Kecamatan dalam waktu dekat, dengan melibatkan berbagai pihak seperti kepala Desa, kelurahan, pengelola sampah, tokoh masyarakat, dan lembaga desa.
Menyoroti volume sampah khususnya pada momen hari raya Idul Fitri 1445H/2024M, Zahrowi menyampaikan bahwa prediksi peningkatan sampah sebesar 12% ternyata hanya 7%. Ini menunjukkan hasil yang positif dari sosialisasi dan kampanye pengelolaan sampah bersama-sama.
“Pada prinsipnya, sampah ini adalah urusan bersama. Mari kita selesaikan masalah sampah ini bersama-sama,” beber Zahrowi mengakhiri pernyataannya.(red/Kun).