Televisi Global Rumania Garap Reog Ponorogo Untuk Program Global Asia Express

News360 Dilihat

Bojonegoro,Terasbojonegoro.com –
Peeusahaan televisi luar negeri memandang Reog Ponorogo memiliki daya tarik lebih di antara kekayaan budaya di Indonesia. Terbukti, Eccholine Bv, televisi global asal Rumania, memilih kesenian asli Ponorogo itu sebagai topik program produksi.

Tim produksi Eccholine Bv mendokumentasikan pentas Reog Ponorogo di Desa Ngrupit dan Desa Sraten Kecamatan Jenangan, Rabu (17/4/2024).

‘’Pengambilan gambar selama dua hari,’’ ucap Patria Andaru, Line Producer Bali Fixer yang mendampingi kru Eccholine Bv.

Menurut dia, Reog Ponorogo menjadi pilihan Eccholine Bv dalam program tayangan Asia Express. Tim produksi memulai liputan dari Bandung dengan mengangkat tema Tari Bebegig dan Tari Payung. Berlanjut ke Jogjakarta untuk pengambilan gambar Candi Prambanan dan Museum Sangiran di Sragen, Jawa Tengah.

‘’Eccholine Bv juga memproduksi program realitas petualangan, selain format hiburan yang menonjolkan keanekaragaman budaya di Asia,’’ tandasnya,

Patria menyebut Reog Ponorogo menarik perhatian tim produksi Eccholine Bv karena kemegahan pertunjukannya. Mereka menilai topeng kepala macan, gerakan penari berikut kostum dan aksesorinya memiliki nilai plus.

Eccholine Bv mencanangkan empat episode tayangan selama melakukan liputan di Indonesia yang berakhir di Bali, pada 28 April mendatang.

‘’Akan membuka mata dunia bahwa Indonesia itu bukan hanya Bali dan Jogja. Daerah lainnya juga memiliki kekayaan budaya yang tidak kalah menarik,’’ tuturnya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menilai kedatangan tim produksi Eccholine Bv bakal lebih mengenalkan reog ke seantero belahan negara di dunia. Pun, selaras dengan usulan reog sebagai warisan budaya tak benda yang sebentar lagi disidangkan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

‘’Kami menawarkan reog sebagai kesenian asli peninggalan leluhur ketika wisatawan mancanegara datang ke Ponorogo,’’ ujar Kang Bupati sapaan Bupati Sugiri Sancoko.

Belum lagi, daya pikat Monumen dan Museum Reog Ponorogo jika sudah rampung dibangun. Kang Bupati menunggu momen selesainya pembangunan bersamaan pengakuan UNESCO yang menetapkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda.

‘’Modal kuat sektor pariwisata di Ponorogo yang ujung-ujungnya memiliki efek domino terhadap perekonomian. Produk kerajinan laku keras, kuliner ramai peminat, okupansi hotel naik. Kita juga harus menyiapkan SDM (sumber daya manusia) ketika Ponorogo menjadi kabupaten wisata yang hebat,’’ pungkasnya. (red/ek).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *