Gubernur Jatim Berangkatkan Tim Yankes Bergerak Ke Pulau Kangean

Pemerintahan339 Dilihat

Surabaya,Terasbojonegoro.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberangkatkan Tim Pelayanan Kesehatan (Yankes) Bergerak dari Gedung Negara Grahadi, Kamis (26/10/2023) dini hari. Total 91 tenaga kesehatan (nakes) itu akan mengabdi di Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep.

Sebanyak 63 nakes diberangkatkan dari halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Sisanya, 28 orang berangkat dari Sampang dan Sumenep. Mereka memberi layanan kesehatan bagi masyarakat kepulauan selama empat hari. Mulai 26 – 29 Oktober 2023. Lokasi pelayanan dipusatkan di Rumah Sakit Abuya Kangean, Puskesmas Arjasa dan Kantor Kecamatan Arjasa.

Bagi gubernur, Yankes Bergerak merupakan upaya menjangkau layanan kesehatan bagi masyarakat di kepulauan. Ini penting lantaran kondisi geografis yang tidak mudah. Sumber daya yang terbatas kerap menjadi tantangan. “Proses-proses ini memang harus kita lakukan karena ada kesulitan di beberapa hal sehingga program penjangkauan harus dilakukan,” ungkapnya.

Gubernur bersyukur ada komitmen kemanusiaan luar biasa dari semua pihak. Termasuk Tim Yankes Bergerak. Mengingat, layanan kesehatan yang akan diberikan tim ini tidaklah mudah dan ada keterbatasan-keterbatasan. Gubernur terenyuh tatkala memasangkan rompi pertama kepada para dokter yang akan bertugas. Membayangkan betapa sulit memberi layanan kesehatan atau operasi tertentu. Yang seringkali terpaksa harus dilakukan tanpa lampu, tanpa anestesi karena keterbatasan

“Saat memasangkan rompi pertama pada dokter yang akan bertugas, langsung terbangun sensitivitas saya sebagai manusia. Hal ini tentunya, juga sama terjadi pada saudara-saudara kita yang berada di Palestina,” ucapnya.

Tim Yankes Bergerak ini akan menangani 720 pasien yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut. Semua pasien berasal dari wilayah Puskesmas Arjasa, dan Puskesmas Kangayan.

Gubernur Khofifah berpesan agar para nakes senantiasa menjaga kegotongroyongan tim guna memberikan pelayanan optimal. Bahkan, secara khusus ia meminta para pasien yang terdaftar dan belum terlayani tetap dipenuhi haknya untuk mendapat tindakan medis lebih lanjut.

Apabila tim ini harus melanjutkan tugas lain, maka gubernur minta kepada dinas kesehatan Jatim untuk tetap mengirim tim tambahan ke Pulau Kangean. Demi melanjutkan proses layanan kesehatan. Apresiasi kepada tim Yankes Bergerak pun diberikan setinggi-tingginya. Kehadiran mereka akan memberikan harapan hidup baru bagi masyarakat Pulau Kangean.

“Selamat bertugas dan sampaikan salam hangat kami bagi masyarakat Pulau Kangean. Semoga seluruh proses pelayanan Allah anugerahkan kemudahan dan kelancaran,” imbuh Khofifah.

Sementara itu, Kepala Dinkes Jatim dr Erwin Astha Triyono melaporkan, Yankes Bergerak telah diadakan sejak 2019. Sempat terhenti tahun 2020 karena pandemi Covid-19. Kini, tercatat masyarakat yang telah mendapatkan layanan sebanyak 8.642 orang. Tersebar di beberapa pulau di Jawa Timur.

“Kegiatan ini adalah wujud dari kehadiran pemerintah provinsi terhadap pemenuhan kebutuhan yankes di daerah kepulauan,” tandasnya.

Pelayanan kesehatan yang diberikan antara lain sesuai permasalahan kondisi setempat serta kesehatan spesialistik. Seperti bedah, obgyn/kandungan, mata, dan gigi. Juga pelayanan kesehatan tradisional dengan akupresur dan akupuntur, serta peningkatan kompetensi tenaga kesehatan rumah sakit dan pengelola program Puskesmas.

Sebagai informasi, 91 orang Tim Yankes Bergerak yang berangkat ke Kangean terdiri tenaga kesehatan (Nakes) yang berasal dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, RS Mata Masyarakat Prov. Jatim, RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya, RSUD M. Noer Pamekasan, RSUD M. Anwar Sumenep, Dinkes Prov. Jatim, Dinkes Kab Sumenep, dan profesi Nakestrad.

Serta didukung Tim Kesehatan pulau Kangean antara lain RSUD Kangean, Puskesmas Arjasa, dan Puskesmas Kangayan. Adapun tim yang terlibat antara lain Dokter Spesialis Mata, Bedah, Anestesi, Obgyn, Bedah Mulut, Gigi, lalu Dokter Umum & Gigi. Selain dokter, juga ada perawat, bidan, petugas farmasi, serta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bedah, mata, dan anestesi. (red/ek).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *