Bojonegoro,Terasbojonwgoro.com – Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melakukan serangkaian merger sekolah.
Keputusan ini diambil berdasarkan beberapa pertimbangan penting, seperti jumlah murid yang sangat sedikit, rasio guru yang tidak seimbang, dan jarak yang sangat dekat antara sekolah-sekolah terkait.
“Merger ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi pendidikan di daerah tersebut,” ujar Anggota Komisi C, DPRD Bojonegoro,Mohammad Rozi (19/07/2023).
Dilaporkan bahwa sebanyak 11 atau 13 sekolah telah menjalani proses merger sejak satu tahun yang lalu. Keputusan ini telah melalui proses yang sesuai dengan peraturan dan standar yang ditetapkan dalam sistem pendidikan.
Salah satu alasan utama di balik merger ini adalah jumlah murid yang sangat sedikit di beberapa sekolah.
“Jumlah murid yang terbatas seringkali berdampak negatif pada kualitas pendidikan yang dapat disediakan,” terangnya.
Dengan menggabungkan sekolah-sekolah ini, diharapkan akan ada peningkatan dalam hal fasilitas, kurikulum, dan ketersediaan sumber daya yang dapat mendukung proses belajar mengajar.
Selain itu, merger sekolah juga dilakukan untuk mengatasi ketimpangan rasio guru yang ada di beberapa wilayah.
Dalam beberapa kasus, terdapat sekolah dengan kekurangan tenaga pengajar yang signifikan, sementara di sekitarnya terdapat sekolah dengan jumlah guru yang berlebihan.
Dengan menyatukan sumber daya ini, pemerintah kabupaten Bojonegoro berharap dapat menciptakan rasio guru yang seimbang di setiap sekolah, sehingga kualitas pengajaran dapat ditingkatkan.
Selain manfaat kualitatif, merger sekolah juga dapat memberikan manfaat dalam hal efisiensi pengelolaan. Dengan menggabungkan beberapa sekolah, pemerintah kabupaten dapat mengurangi biaya operasional dan administratif yang terkait dengan setiap sekolah secara terpisah.
Pihaknya menegaskan, jika Pemkab Bojonegoro sangat peduli terhadap pendidikan. Apalagi keputusan merger ini diambil setelah melakukan analisis mendalam dan kajian terhadap kebutuhan dan potensi masing-masing sekolah.
Merger ini diharapkan dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih kuat dan berdaya saing, serta mendorong peningkatan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.
Tidak hanya itu, upaya pemerintah kabupaten dalam meningkatkan kualitas pendidikan juga mendapat apresiasi nasional.
Pada tahun 2022, Bojonegoro mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten dengan Program Peningkatan Kualitas Guru (P3K) terbanyak se-Indonesia.
“Penghargaan ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah kabupaten dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui peningkatan kualitas guru di wilayah mereka,”pungkasnya.(red/ek)