Surabaya,Terasbojonegoro.com – Penyakit infeksi gigi dan mulut menduduki peringkat pertama dari sepuluh kelompok penyakit terbanyak yang dikeluhkan masyarakat, Penyebab utamanya ialah bakteri. Pengobatan secara sistemik dengan antibiotik dapat membunuh bakteri penyebab infeksi dan penyakit gigi dan mulut.
Namun pemberian obat antibiotik seperti tetrasiklin yang diberikan dalam jangka waktu panjang menjadi resisten.
Hal tersebutlah yang menginspirasi peneliti dari Universitas Airlangga (UNAIR) untuk membuat sebuah produk, yaitu Dento-ßilaser.
Produk tersebut merupakan perpaduan Dentolaser Antimikroba dan Dentolaser Fotobiomodulasi dan digunakan untuk akselerator penyembuhan Penyakit Gigi dan Mulut. Invensi tersebut merupakan karya dari Prof Dr Suryani Dyah Astuti MSi, Prof Dr Ernie Maduratna Setiawatie drg, dan Deny Arifianto ST MT.
“Produk dengan inovasi dual laser probe ini penting diperlukan karena komplemen dua laser dapat digunakan untuk pengobatan penyakit infeksi bakteri, luka dan mempercepat proses penyembuhan,” ucap Prof Suryani dalam keterngan tertulis, Rabu (24/5/2023).
Dirinya pun menjelaskan bahwa Dento-ßilaser merupakan produk baru berbasis fotonik non-invasif dengan bahan baku lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 70 persen. Selain itu, dengan biaya operasional yang lebih murah biaya pengobatan melalui produk tersebut pun akan lebih terjangkau.
Produk Dento-ßilaser tersebut pun dapat membantu menyembuhkan beberapa penyakit gigi dan mulut. Diantaranya, Periodontitis, Karies gigi, dan Infeksi saluran akar atau Endodontis.
Tidak hanya itu, manfaat lain pun dapat dirasakan seperti mempercepat penyembuhan pasca ekstraksi gigi dan operasi, terapi akupunktur, hingga menyembuhkan infeksi pada kulit.
“Dentolaser FBM ini dapat dimanfaatkan dan dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi alat kesehatan yang diproduksi secara massal untuk membantu mempercepat penyembuhan penyakit usai ekstraksi gigi, operasi periodontal juga terapi akupunktur dan fisioterapi,” imbuhnya.
Ia pun menambahkan bahwa produk yang dihasilkan memiliki keunggulan tersendiri. Seperti sederhana dalam pemakaian, portable, non-invasif, mampu mempercepat proses penyembuhan luka, hingga laser didalam produk yang telah diatur dengan baik sehingga tidak menyebabkan rasa sakit bagi pasien.
“Produk ini penting diperlukan karena belum optimalnya metode sistemik dengan antibiotik dan bahan kimia antimikroba untuk terapi infeksi oleh mikroba,” tutur Guru Besar Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR tersebut.
Kedepan ia berharap produk yang dihasilkan ini dapat membantu dan menjadi solusi untuk permasalahan selama ini. Selain itu, dengan harga yang lebih kompetitif, semoga masyarakat dapat memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses layanan Kesehatan.
“Semoga produk dentolaser dan pengembangannya dapat bermanfaat bagi masyarakat, dokter gigi di Indonesia semoga berkenan menggunakan produk alat dalam negeri yang berdasarkan hasil uji klinik menunjukkan efikasi yang baik,” pungkasnya,(red/ek).