Bojonegoro,Terasbojonegoro.com – Firdausi Nuzula dan kelurga tampak sibuk. Mereka berpakaian batik guna menyambut dua tamu juri Fact Finding Pemuda Pelopor Jawa Timur, Kamis (24/6/2021).
Firda berasal dari Desa Kenep, Kecamatan Balen dan mengharumkan nama Bojonegoro di Jawa Timur, Ia terpilih menjadi salah satu pemuda finalis bidang pendidikan.
Melalui Komunitas Rajut Kenep, Firda berhasil mengajak ibu rumah tangga di desanya untuk berdaya dan mandiri. Apalagi sejak pandemi, ia tetap berusaha bertahan dan berinovasi agar apa yang dirintisnya tidak gulung tikar.
“Alhamdulillah, masa pandemi rajutan tetap berjalan. Kuncinya adalah berinovasi. Kami membuat masker dan konektor. Akhirnya ibu-ibu dapat penghasilan dari merajut. Waktu pandemi, rajut tas atau sepatu jadi nggak laku. Tapi berkat inovasi tadi, kami tetap produktif,” kata Firda.
Kini, komunitas rajut yang didirikan Firda sudah memberdayakan kurang lebih 15 IRT (ibu rumah tangga). Di sini ada kurikulum merajut yang terbagi menjadi empat enjang. Jenjang pemula, jenjang menengah, jenjang lanjutan, dan jenjang mahir.
Firda mengatakan, komunitas yang didasari dengan pelatihan merajut ini bisa menjadi wadah berkreasi yang tak pernah mati. Angola komunitas selalu berkegiatan rutin kopdar setiap dua minggu sekali di Balai Desa Kenep.
“Anggapan dulu merajut itu kuno. Banyak ibu-ibu yang kurang percaya diri. Di sinilah peran saya sebagai generasi penerus untuk meyakinkan bahwa merajut itu banyak inovasinya,” ucapnya yang sejak 2016 bergelut dengan rajutan itu.
Salah satu anggota komunitas Dianurfika merasa sangat terbantu dengan wadah berkarya yang menggandeng ibu-ibu di Desa Kenep ini. Dari sebelumnya tak memiliki keterampilan apapun, kini Dian bisa mencari pundi rupiah dari rajutan.
“Saya merasa sangat terbantu sekali. Sebagai IRT momong dua anak, satunya berkebutuhan khusus bisa bekerja dari rumah suatu hal mewah. Apalagi masa pandemi usaha fotokopi suami anjlok. Orderan rajut dari teman-teman bisa membantu saya buat beli susu anak. Sebelumnya saya nggak punya keterampilan apa-apa,” ungkap Dian. (Ek/red)