Launching Gerakan Santri Bermasker Secara Virtual Diikuti Forkopimda Bojonegoro

News, Pemerintahan1459 Dilihat

Bojonegoro,TerasBojonegoro.com – Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, launching pencanangan “Gerakan Santri Bermasker” guna memutus mata rantai covid-19 di Jawa Timur.

Hal ini juga di dukung oleh para Kiai dan ulama, serta Forkopimda Jatim, diantaranya. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Suharyanto. Pangkoarmada II, Laksda TNI I.N.G. Sudihartawan yang berlangsung di gedung Rupatama Polda Jawa Timur (24/2/2021).

Selain itu, Kegiatan ini juga di ikuti oleh Kapolres jajaran se Jatim, Kiai, maupun ulama dari seluruh Pondok Pesantren (Ponpes) di Jawa Timur secara virtual.

Untuk Polres Bojonegoro juga dihadiri Kapolres Bojonegoro, AKBP EG Pandia, SIK, MM, MH, Dandim 0813/Bojonegoro, Letkol Inf Bambang Hariyanto, perwakilan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, perwakilan Kejaksaan Negeri Bojonegoro, para pejabat utama Polres Bojonegoro, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bojonegoro dan pengasuh ponpes Ar Rosyid, KH. Alamul Huda, Kemenag Kabupaten Bojonegoro, H.M. Zainal, Pengurus Daerah(PD) Muhammadiyah, Suwito, PC NU Kabupaten Bojonegoro, Hilmi Al Junaidi, perwakilan ponpes Al Fatimah, ponpes Ar Rosyid.

Dalam sambutan, Kapolda Jatim secara virtual mengatakan, pencanangan Gerakan Santri Bermasker ini merupakan bagian penting dalam penanganan dan pencegahan wabah covid-19 di Jatim. Kapolda yakin dengan jumlah pesatren dan santri di Jawa Timur yang jumlahnya ribuan itu bisa memutus mata rantai covid-19.

“Kami mempunyai pemikiran bahwa santri akan menjadi basis yang kuat dan penting dalam menghadapi covid-19,” kata Kapolda Jawa Timur pada Launching Pencanangan Gerakan Santri Bermasker.

Selanjutnya dalam sambutanya Gubernur Jawa Timur, mengatakan bahwa ingin memanggil kembali memori warga bangsa, terutama Jawa Timur. Yang lebih spesifik adalah penguatan bermasker tetap bisa menjadi bagian dari pelaksanaan disiplin protokol kesehatan.

disela-sela kegiatan tersebut, Kapolres Bojonegoro, AKBP EG Pandia mengatakan dengan adanya launching pencanangan “Gerakan Santri Bermasker” Polres Bojonegoro terus bersinergi dengan TNI dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk bersama-sama mendukung “Gerakan Santri Bermasker” ini. Wabah virus corono masih ada disekitaran kita, maka dari itu ayo bersama-sama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kita kuatkan TNI-Polri, pemerintah kabupaten dan pengurus ponpes untuk bersama-sama melakukan pencegahan di kawasan ponpes dengan menerapkan protokol kesehatan 5M.

“Gerakan Santri Bermasker ini sebagai langkah preventif agar ponpes tidak menjadi klaster baru Covid-19. Kami mengajak para Kyai dan ulama di Bojonegoro untuk ikut membantu agar Gerakan Santri Bermasker ini bisa membantu menekan angka penyebaran virus Covid-19. Ada perwakilan dari PC NU, PD Muhammadiyah, dan Kemenag yang dilibatkan,” ujar Kapolres Bojonegoro kepada awak media di gedung AP I Rawi.

Ditempat yang sama, Ketua MUI Bojonegoro dan pengasuh ponpes Ar Rosyid, KH. Alamul Huda juga mengatakan bahwa turut mendukung sepenuhnya pencanangan “Gerakan Santri Bermasker” oleh bapak Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, yang sebelumnya ada Ponpes Tangguh Semeru ada dampak positifnya bagi ponpes. Gerakan Santri Bermasker ini dengan harapan penguatan bermasker bagi para santri bisa menjadi bagian dari pelaksanaan disiplin protokol kesehatan.

“Kegiatan di pesantren ini banyak hal yang memang harus terus terkawal protokol kesehatannya. Terutama bagaimana bermasker dengan benar dan menjaga jarak serta mencuci tangan, 3M bahkan sekarang 5M,” ungkap Gus Huda.

Setelah mengikuti launching pencanangan “Gerakan Santri Bermasker” dengan virtual, Kapolres Bojonegoro, Dandim 0813/Bojonegoro, perwakilan dari Pemkab Bojonegoro dan Kejaksaan Negeri Bojonegoro membagikan masker sebanyak 5.000 secara simbolis yang diterima oleh perwakilan santri. (Ek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *