Pemkab Bojonegoro Peduli, Laksanakan Program RTLH dengan Metode Aladin

News, Pemerintahan670 Dilihat

Terasbojonegoro.com | Bojonegoro – Pemerintah dalam kemajuannya sangat peduli dan perhatian akan kebutuhan masyarakat. Pembangunan infra struktur berupa jalan dan jembatan telah di lakukan demi kebutuhan masyarakatnya.

Namun yang tak kalah pentingnya adalah perhatian Pemerintah yang tertuju pada pembangunan rumah masyarakat yang di nilai kurang layak huni. Pemerintah peduli terhadap masyarakat untuk melakukan renovasi terhadap Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH )

Dalam hal ini, Adi Witjaksono selaku kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Cipta Karya yang juga membawahi bidang kawasan pemukiman dan perumahan masyarakat menjelaskan,” Jadi pemerintah Kabupaten Bojonegoro 5 tahun ke depan, di mulai dari tahun 2018 sampai tahun 2023 akan melakukan renovasi rumah masyarakat yang tidak layak huni.”

DPU Cipta Karya setelah melakukan pendataan ada sekitar kurang lebih 22.500 rumah masyarakat yang tidak layak huni dan itu perlu dilakukan renovasi sehingga menjadi rumah yang layak huni.

Bupati Kabupaten Bojonegoro Hj Anna Muawanah melalui Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya bidang kawasan pemukiman dan perumahan masyakat memerintahkan untuk melakukan renovasi rumah masyarakat yang tidak layak huni.

“Tiap tahun kami ( Dinas pekerjaan umum cipta karya ) dapat menyelesaikan renovasi rumah tidak layak huni sekirar 3000 – 4000 unit setiap tahunnya. Sampai tahun 2020 Dinas kami sudah bisa menyelesaikan sekitar kurang lebih 11.000 unit. Kami melakukan terus menerus setiap tahunnya sehingga sampai nanti di tahun 2023 kami bisa menyelesaukan 22.500 unit rumah masyarakat yang tidak layak huni,” papar Adi.

Di samping itu, dia juga menambahkan, pihaknya melakukan renovasi memakai metode ALADIN. Artinya adalah rumah tidak layak huni yang di renovasi adalah atap, lantai dan dinding.

“Jadi rumah masyarakat tidak layak huni yang perlu di lakukan renovasi adalah jika rumah tersebut atapnya tidak genteng, atau sudah genteng namun banyak yang pecah. lantai rumah yang masih berupa tanah dan dinding rumah yang berasal dari sesek atau gedek akan kita ganti dengan kalsiboard,” imbuhnya.

“Semua pekerjaan renovasi tersebut di lakukan oleh kontraktor dengan bantuan dana yang kita keluarkan sekitar kurang lebih Rp 20.000.000,- / per unit, jadi pekerjaan tersebut dikerjakan oleh kontraktor yang memang ahli,” pungkas Adi di depan awak media ini. (Edy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *