Terasbojonegoro.com | Bojonegoro – Puluhan bangunan permanen di atas saluran air di sepanjang Jalan KH. R. Moh Rosyid Kecamatan Dander, Bojonegoro mulai diratakan Dinas Pengairan PU SDA (Pekerjaan Umum Sumber Daya Air) Kabupaten Bojonegoro (22/9).
Hal ini dilakukan untuk menormalisasi saluran air di sisi jalan itu. Pasalnya, endapan lumpur yang berada di kawasan tersebut sudah mengendap dan mengakibatkan banjir ketika hujan tiba. Berdasarkan pantauan di lapangan, perataran pertokoan dan bangunan liar yang dibangun di atas saluran air mulai diratakan. Sepanjang kurang lebih 1 KM, banyak sekali warga yang menutup saluran air dengan bangunan permanen.
Menyusul pembongkaran tersebut, kebanyakan warga hanya bisa pasrah. Mereka mengklaim mendukung program normalisasi saluran itu. Menurut SW (40), warga Jalan KH. R. Moh Rosyid, bangunan permanen di atas saluran itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Dia membangun bangunan permanen itu karena untuk tempat berjualan.
“Soalnya disini ramai pembeli mas, jadi ambil saluran air untuk dagang. Saya sih mendukung saja karena untuk kepentingan bersama,” kata wanita yang sehari-hari sebagai pedagang kebutuhan pokok, itu.
Desa Ngumpakdalem termasuk salah satu Desa yang strategis, jalur provinsi. jadi sangat ramai kendaraan yang melintas di jalan tersebut, Ngumpakdalem juga sebagai Desa yang penduduknya terpadat di Kabupaten Bojonegoro.
Terkait dengan normalisasi saluran yang telah berjalan, Kepala Dinas PU SDA belum mengeluarkan satu stetemen apapun, di depan awak media ini beliau hanya tersenyum, saat ditemuai di lokasi.
Beberapa warga setempat yang berada di lokasi mengatakan, bahwa mereka baru saja membongkar warung miliknya yang berada di atas saluran. mereka menyadari hal tersebut, sehingga tanpa harus di paksa atau ada perobohan bangunan, mereka rela membongkar sendiri bangunan miliknya. karena sebelum petugas datang, jauh-jauh hari mereka mendapat surat peringatan dari Dinas PU SDA terkait program normalisasi saluran air di Jalan KH. R. Moh Rosyid. (Edy)