Terasbojonegoro.com – Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah berharap agar seluruh masyarakat Bojonegoro paham betul tentang Coronavirus atau Covid-19 dan tata cara penanganan dan pecegahannya.
Anna Mu’awanah mengatakan itu saat memimpin Rapat koordinasi (Rakor) mengenai Virus Covid-19 di Ruang Angling Darma, Minggu (15/03/2020).
Rapat Koordinasi ini bertujuan untuk dilakukan sosialisasi pelaksanaan preverentif Covid-19. Penanganan dengan penyiapan sarana dan prasarana dan Lock Down agar masyarakat mengerti Covid-19, cara pencegahan dan penanganannya.
Rakor diikuti oleh Kapolres Bojonegoro, Dandim 0813 Bojonegoro, Ketua DPRD Bojonegoro, Kepala Kejaksaan Negeri Bojonegoro, Sekretaris Daerah serta beberapa OPD dan Camat beserta jajarannya.
Bupati Bojonegoro mengatakan bahwa, virus Covid-19 atau Virus Corona merupakan penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang bisa berakibat fatal.
“Penyakit infeksi dari Wuhan Tiongkok ini merupakan penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang bisa berakibat fatal. Virus ini ditandai dengan Demam 38 Derajat Celsius, Batuk, Pilek, Sakit tenggerokan, Lemah Lesu dan Sesak Nafas,” kata Bupati Bojonegoro Anna Mu’wanah.
Menurut data yang ada, mulai tanggal 14 Maret 2020, di Indonesia dari jumlah yang diperiksa 1.013 orang, 96 orang positif Covid-19 dan 917 orang Negatif Covid-19. Dari 96 kasus postif Covid-19 terdapat 5 pasien yang meninggal dan 8 pasien yang sembuh.
Untuk di Jawa Timur, menurut data yang ada, Pertanggal 13 Maret 2020 belum ada kasus Covid-19. Dari 18 orang yang diperiksa. Sebanyak 14 dari orang dinyatakan Negatif Covid-19, dan 4 orang telah dilakukan pengambilan spesimen.
Sebanyak 10 dari 18 orang yang diperiksa adalah dalam pemantauan (ODP), sedangkan 8 orang lainnya merupakan pasien dalam pengawan (PDP).
Selanjutnya di Bojonegoro sampai dengan tanggal 13 Maret 2020 tidak ditemukan kasus suspek atau konfirmasi Covid-19.
Menurut data kedatangan warga Bojonegoro dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang merupakan rekap data dari Health Alert Card KPP. Diketahui ada 58 orang yang telah terdata.
Rinciannya ada 23 orang sudah selesai dilakukan pemantauan selama 14 hari, 18 orang masih dalam pemantauan, yang sudah kembali ke Malaysia 7 orang, yang sudah kembali ke daerah asal luar Bojonegoro 5 orang, 1 orang belum ditemukan alamat jelasnya, 3 orang dideportasi, dan 1 orang yang dirawat dengan kondisi khusus akibat penyakit paru dan bukan suspek Covid-19.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan Bojonegoro telah melakukan berbagai upaya diantaranya :
1. menyebarkan informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait Novel Coronavirus (Covid-19) melalui Puskesmas, siaran radio dan media masa.
2. RSUD Dr. R. Sosodoro Sjatikoesoemo telah menjadi Rumah Sakit Rujukan Coronavirus (Covid-19).
3. Melakukan pertemuan program surveilans (disampaikan pencegahan dan penanggulangan Covid-19) dan tatalaksana PD3I bagi petugas Puskesmas dan Rumah Sakit se Kabupaten Bojonegoro.
4. Mengusulkan 2 RSUD tambahan sebagai backup.
5. Koordinasi dengan Polres, Kodim 0813 serta Kantor Imigrasi Bojonegoro terkait pelacakan kepulangan warga Bojonegoro dari Negara terjangkit Covid-19, dan melakukan pemantauan kepada warga Bojonegoro yang datang dari Negara terjangkit Covid-19 selama 14 hari.
6. Skrining kepada warga yang baru dating dari luar kota di Poskes Stasiun dan Terminal Bojonegoro dengan mengisi kartu kewaspadaan Covid-19
7. Membuka pusat Informasi Covid-19 di call center 08113251666
8. Mengupakan penerapan protokol pencegahan Covid-19 di Transportasi dan Area Publik, untuk penyelanggaraan acara skala besar, di pasar, pedagang kaki lima dan restoran, area institusi pendidikan, komunikasi publik.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan bahwa kita tetap harus menggunakan protokol dari pemerintah pusat tentang pencegahan dan penanganan Covid-19. Pada sosialisasi ini terdapat materi pencegahan, penanganan, di fase Lock Down ini berharap tidak terjadi karena lebih baik melakukan pencegahan.